Dari hasil pemantauan penulis tentang fakta lapangan, sesungguhnya pemanfaatan media majalah dinding di sekolah, sudah cukup lama. Namun, postur media yang dikerjakan di sekolah membutuhkan perhatian yang lebih serius dari pembina, terutama guru bahasa Indonesia dan pembina OSIS, serta pendamping lainnya. Perlu dilengkapi dengan Surat Keputusan seorang Kepala Sekolah dalam rumusan program pembagian tugas di sekolah.
Sebab tanpa keterlibatan para motivator untuk mendampingi, membimbing dan melatih, di sekolah, untuk menghidupkan kembali majalah dinding di setiap sekolah, merupakan salah satu cara menggiatkan literasi membaca dan menulis. Untuk mengangkat derajat harkat dan martabat bangsa yang masih rendah dalam bidang literasi membaca, matematika dan sains. Karena sekolah sebagai wadah yang dianggap relevan untuk menghidupkan kembali literasi lewat pemanfaatan majalah dinding di sekolah, selain, majalah sekolah, buletin tentang informasi penting di sekolah, yang bersifat edukatif. Juga, bisa menggunakan dinding website dan bloger sekolah yang optimal.