Keempat, sebagai media belajar organisasi. Majalah dinding sekolah tentu ada awak redaksi yang menangani penerbitannya. Misalnya; ada pembina umum, yang biasa dijabat oleh kepala sekolah. Pembimbing : guru ekstrakurikuler jurnalis ( guru Bahasa Indonesia). Tim inti penerbitan Majalah, terdiri dari pemimpin redaksi(Pemred), reporter, editor atau penyunting kebahasaan, tenaga tata letak ( lay outer), tenaga ilustrasi dan grafis.
Kelima, penyemai demokrasi. Sebelum majalah sekolah terbit, tim redaksi melaksanakan rapat redaksi untuk menentukan tulisan dan rubrik apa saja yang akan dimuat pada edisi berikutnya. Diusahakan dimuat berdasarkan momen-momen yang cocok dan relevan. Misalnya; pada bulan Januari sampai Maret tentang tema perencanaan tahun baru. Pada bulan April sampai Juni tentang tema lingkungan hidup dan pendidikan. Pada bulan Juli sampai September, tema tentang kemerdekaan dan bulan bahasa. Oktober sampai bulan Desember, tema tentang sumpah pemuda, dan hari ibu.
Keenam, media promosi sekolah lewat majalah dinding sekolah, blog, website; tentang keunggulan sekolah sebagai branding. Misalnya, Sanggar Uma Rana, kelengkapan fasilitas pembelajaran di sekolah, karya inovasi siswa membuat media pembelajaran bersama guru. Sistem Penerimaan Peserta Didik baru( PPDB ) secara online dan ofline. Sistem pembelajaran secara online dan ofline. Sistem ujian sekolah secara online. Hasil PISA dan hasil Asesmen Kompetensi Minimal Siswa ( AKM) dan Asesmen Nasional untuk tingkat sekolah. ( Dari berbagai sumber jurnalistik).