
Hery G. Nabit, Bupati Kab. Manggarai: Eksodus dan Hijrah, Jalan Utama Kamelus Deno
Di atas segala-galanya dia adalah seorang manusia yang memiliki keluasan jiwa yang menempatkan siapa pun dalam hatinya sebagai ase ka’e, saudara dan saudari, dalam bergandengan tangan menuju kebaikan bersama bagi ibunda kehidupan.
Saya kira inilah juga salah satu alasannya mengapa ia tetap memilih Manggarai dan tidak kembali ke Kupang sebagai hingga akhir hijrahnya Selasa lalu.
Ka’e daku Kamelus, lako di’a-dia ngger le Mori’n. Dengan air mata terurai saya, atas nama saudara saudarimu sekabupaten Manggarai, melepasmu pergi. Toe manga mata dite ta, ka’e! Engkau abadi dalam hati kami, ase kae Manggarai. Engkau abadi di bumi Manggarai. Terimakasih berlimpah untuk cinta-mu bagi tanah dading Manggarai.
Begitu indahnya JALAN UTAMA yang engkau tinggalkan, maka atas nama rakyat Manggarai, saya memohon doamu sekaligus izinmu agar kami dikuatkan untuk membuktikan bahwa keindahan sesungguhnya adalah BERBUAT BAIK dengan meniti JALAN UTAMA tiada henti hingga kami mati.
Sampai berjumpa lagi di surga kelak. Amin.