Harmoni di Panggung Sekolah

Oleh Febri Nagut, Staf Pengajar di SMAS St. Gregorius Reo

Guru pendamping, Oktavianus Pipin Andriano Tamung, melihat semua itu sebagai bagian dari proses belajar.
“Di kelas mereka bisa hafal isi Sumpah Pemuda,” katanya. “Tapi di panggung, mereka belajar memaknainya-bukan hanya dengan kepala, tapi dengan hati.”

 

Cermin Kecil di Reo

Dari panggung kecil itu, Reo seperti sedang menatap dirinya sendiri. Kota di pesisir utara Flores ini memang bukan kota besar, tapi justru di ruang-ruang kecil seperti inilah perbedaan sering terasa lebih nyata.
“Kalau ada teman dari keluarga sederhana, kadang masih dianggap rendah,” kata Vinsensiana Rungku, siswi kelas XII yang menonton malam itu. “Pementasan ini seperti menampar kami sendiri.”

Tema yang mereka angkat ternyata lebih luas dari sekadar cerita panggung. Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2023 menunjukkan kasus perundungan di sekolah meningkat dalam dua tahun terakhir. Sebagian besar dipicu perbedaan ekonomi, fisik, dan gender-isu yang juga mereka pentaskan dalam Harmoni?

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More