Harmoni di Panggung Sekolah

Oleh Febri Nagut, Staf Pengajar di SMAS St. Gregorius Reo

Malam itu, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, kelompok Teater Senja membawakan pementasan berjudul Harmoni?sebuah tanda tanya yang tak sekadar menghiasi judul, tapi juga menggugat keyakinan lama tentang apa artinya benar-benar bersatu.

 

Luka yang Dipentaskan

Selama satu jam, para pemeran“harmoni?” memainkan kisah tentang manusia-manusia yang terpisah oleh perbedaan. Ada gadis yang diejek karena tubuhnya cacat, pelajar yang diremehkan karena miskin, dan perempuan yang tak pernah didengar suaranya hanya karena ia perempuan. Setiap adegan terasa dekat dengan kehidupan mereka sendiri, seolah panggung itu menjadi cermin kecil dari keseharian di sekolah maupun di rumah.

Lewat kisah-kisah itu, mereka menyampaikan pesan sederhana tapi kuat: pentingnya kesatuan, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. “Kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan bukan alasan untuk menjauh,” kata Tiara Inar, siswi kelas XII yang memerankan tokoh utama. “Justru di situlah kita belajar memahami satu sama lain.”

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More