Bagaimana mengatasi masalah komunikasi dalam keluarga, suami isteri, agar tetap mempertahankan mahligai rumah tangga? Setelah mencerna beberapa tulisan ahli psikologi sosial keluarga, dr. Rizal Fahli, Januari 2021 dan beberapa narasumber yang termuat dalam https: //www.idntime.com; Senin, 17/5/2021, pukul 09.00 WITA). Penulis memberikan beberapa kiat dan refleksi untuk pemenuhan hidup bersama di dunia keluarga di hari memperingati Hari Komunikasi Dunia, Minggu, 16 Mei 2021.
Ada beberapa kiat yang dapat penulis sampaikan pada artikel ini untuk menghindari dan mengatasi buntuhnya komunikasi dalam keluarga kita, yaitu antara lain. Pertama. Keluarga Membuat Jadwal Family Time. Sesibuk-sibuknya kita bekerja untuk mencari nafkah, berbisnis, kerja di kantor, sekolah, ekstrakurikuler, diharapkan selalu diatur waktu khusus untuk berkomunikasi dengan keluarga,pasangan hidup kita. Karena keluarga itu dibentuk dan diciptakan asal muasal manusia untuk hidup saling mengasihi, berbagi rasa dan semua unek-unek secara terbuka, dan memberi perhatian satu sama lain. Suami mendengar keluh kesah isteri di ruang makan, secara kasat mata dan saling terbuka. Demikian pun sebaliknya. Suara anak-anak perlu didengar secara sepenuh hati, sharing. Memberi tempat untuk dialog dalam komunikasi keluarga. Mendengar dengan saksama diantara unsur orang tua dan anak secara gembira, menyenangkan dan saling mendengarkan. Apa yang dirasakan anak di sekokah. Mungkin ada hal yang menyenangkan dari teman bergaul, dan dari bapa ibu guru, tugas-tugas rumah dikerjakan secara tepat waktu atau tidak. Intinya, bangun komunikasi dalam keluarga secara efektif dan efisien dan bermutu.