Hadir di World Water Forum, Puan Diberi Suvenir Banteng oleh Sandiaga  

Pada saat yang sama, lanjut Puan, pengeluaran sektor air di negara berkembang dan negara miskin hanya 0,5 persen dari PDB negara-negara tersebut.

Menurut Puan, ketimpangan pendanaan tersebut sangatlah kontradiktif dengan kebutuhan dunia.

“Saat ini, dunia sedang dihadapkan kepada ancaman luar biasa, seperti ancaman-ancaman bencana alam yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan kelangkaan air,” bebernya.

Puan menyayangkan perhatian masyarakat internasional yang lebih fokus pada isu-isu geopolitik, persaingan kekuatan, serta kompetisi ekonomi.

“Padahal, terdapat isu mengenai ketahanan air yang penting untuk diatasi. Nampaknya, kita terjebak dalam kondisi misalokasi sumber daya,” kata Puan.

Karena itu, dia berpandangan, jika parlemen dan pemerintah mampu meningkatkan pendanaan untuk pengadaan air bersih, maka persoalan kelangkaan air dapat diselesaikan secara signifikan.

“Parlemen dengan teguh mendukung berbagai inisiatif air dan melakukan realokasi sumber daya untuk ketahanan air,” kata Puan.

Sebagai salah satu bentuk keseriusan parlemen dalam mendukung inisiatif air, DPR menggelar Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum yang akan membahas 4 isu substantif.

BACA JUGA:
Bicara di Dies Natalis ke-67 Unpar Bandung, Jokowi: Implementasi Pancasila dalam Penanganan Pandemi itu Ada
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More