
Dalam kaitan tataran praktikan di lapangan, sebagai seorang manajerial di sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin, tentu memiliki banyak alasan yang beranekaragam dalam penerapan pepatah guru kencing berdiri dan murid kencing berlari. Kenyataannya, tidak semudah yang diucapkan dalam mewujudkan sikap disiplin, sikap moral yang ingin berlomba-lomba untuk menjadi orang pertama mendahului dari yang lain tanpa alasan yang” tanpa tedeng aling-aling”. Artinya, tanpa ditutupi tutupi untuk memberi warna berupa contoh yang baik terhadap teman kerja di kantor dan atau di sekolah. Kita jalankan secara konsisten dan tegas tanpa pilih kasih. Tanpa ada kecendrungan sikap suka dan tidak suka terhadap bawahan. Memendam rasa emosi yang berlebihan dengan mengendalikan diri. Tidak mudah tersulut oleh perilaku rekan kerja. Tidak boleh ada perasaan dendam dihati. Selalu bersikap tenang dan dewasa dalam bersikap dan bertutur kata. Menerapkan aturan yang seimbang antara atasan dan bawahan, antara guru dan murid. Datang lebih awal sebelum jam bel pertama masuk kelas setiap hari efektif. Mengambil tindakan tegas dan konsisten sesuai perjanjian dan aturan yang disusun dan disepakati bersama. Tidak boleh ada diskriminasi antara semua kepentingan yang sama. Misalnya, aturan cara berpakaian di sekolah, kapan mengenakan pakaian seragam untuk para siswa. Pakaian seragam nasional dipakai pada hari Senin dan Selasa. Pada hari Rabu dan Kamis, mengenakan pakaian seragam Pramuka. Jumaat dan Sabtu, mengenakan pakaian seragam khas daerah. Setiap hari dengan suatu kewajiban siswa siswi memakai Sepatu hitam dan kaos putih. Bertopi sesuai ketentuan yang berlaku. Berpakaian Olahraga sesuai jam praktek guru mata pelajaran olahraga. Dengan mengikuti tata aturan warna, entitas dan identitas sekolah yang khas setiap sekolah. Tidak memaksakan kehendak untuk memakai pakaian seragam khas tetentu bagi sekolah negeri. Beda dengan Sekolah swasta ada aturan khusus.
Thank for the information, please visit
VisitUs