Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari

Oleh:   Fransiskus Ndejeng

Fransiskus Ndejeng
Penulis adalah seorang praktisi pendidikan, pengamat sosial dan pendidikan. Tinggal di Labuan Bajo. Jl. Bandara RT/RW: 001/001, Kelurahan Waekelambu.

Dalam hal penegakkan disiplin di sekolah dan di semua lembaga formal di seluruh negeri ini, senantiasa dianggap terlalu formalistis dalam bersikap, bertindak dan melaksanakan semua aturan. Berbicara tentang cara berpakaian misalnya, ketika kita berada di suatu tempat yang dianggap formal, senantiasa mengikuti tata aturan manajemen di tempat itu. Tidak seenaknya, kita memakai pakaian yang krusuk kresek. Apalagi, kalau kita adalah seorang siswa di sebuah  lembaga pendidikan. Guru dan pegawai di sekolah dan pegawai di kantor;  selalu dan senantiasa mengenakan pakaian yang sesuai dengan ketentuan umum dalam birokrasi nasional. Kadang, ada sebagian orang ataupun pegawai merasa terlalu terikat dan kadang kurang mengikuti tata aturan yang ada. Tapi, sepanjang kita berada di suatu tempat berupa lembaga pendidikan, lembaga perkantoran, ataupun lembaga swasta, dan BUMN, senantiasa pegawai ataupun karyawan selalu berpakaian seragam neces, rapih, penuh hikmat, dan sopan santun. Tidak dianggap sepele dan somborono. Mengenakan pakaian seragam sesuai dengan tuntutan struktur dan manajemen suatu lembaga. Sejalan dan seiramah dengan tata aturan umum yang berlaku. Bukan mengikuti kemauan masing-masing. Misalnya; tata aturan berpakaian di setiap sekolah negeri untuk semua siswa harus  berpakaian seragam nasional, dan berpakaian seragam Pramuka, dilengkapi dengan atribut OSIS dan/ atau atribut Pramuka lengkap. Lokasi sekolah dan nama siswa, sebagai sebuah identitas pribadi seorang siswa pada sekolah tersebut. Demikian juga untuk yang berpakaian Pramuka. Ditambahkan pula, di setiap daerah dengan pakaian sesuai  kearifan lokal dan kekhasannya masing-masing mengenakan pakaian kearifan lokal yang ada, sebagai sebuah bentuk kepedulian negara dan membumikan pakaian khas daerah sebagai sebuah bentuk untuk memperkaya khasanah budaya bangsa.

BACA JUGA:
Ini Jurus Jitu Bentengi Siswa dari Ancaman Cyberbulying
Berita Terkait
1 Komen
  1. Arcico Weldy S berkata

    Thank for the information, please visit
    VisitUs

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More