Gereja Tua Lengko Ajang Modifikasi Arsitektur Neo Gothik Eropa dan Rumah Adat Manggarai Raya yang Eksotis Bikin Warga Dunia Jatuh Cinta

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas & Florespos.net, dan Penulis Buku)

 

Pater Piter mengakui dari penelusuran sejarah dan cerita beberapa saksi hidup diketahui bahwa Gereja bersejarah ini  didirikan di atas lokasi yang saat itu berawa yang sudah ‘disulap’ oleh warga setempat sehingga bisa dijadikan lokasi bangunan gereja.

“Berkat kerja keras Pater Wilhelmus dan elemen umat maka Gereja bersejarah ini berhasil didirikan selama kurang lebih lima tahun sejak tahun 1927,” kata Pater Piter Due.

Pater Piter mengakui bahwa bangunan Gereja Tua Lengko Ajang dirancang dengan arsitektur Neo Gothic Eropa yang memiliki nilai seni yang tinggi dan dimodifikasi dengan unsur budaya setempat.

“Gereja tua lengko ajang memiliki lima candi/kubah di mana di atas setiap candi ada salibnya.Bangunan atap pada candi utama gereja menyerupai atap rumah adat dan lodok lingko (kebun komunal) dalam tradisi pembagian tanah atau ladang di kalangan orang manggarai raya yang menyerupai sarang laba-laba. Arsitektur modifikasi Neo Gothic Eropa dan rumah adat ini membuat Gereja Tua Lengko Ajang mewariskan banyak nilai, dan membuat siapa saja yang mengunjunginya atau melihatnya bikin jatuh cinta,” kata Pater Piter Due.

BACA JUGA:
Setelah Khameini, Kini Giliran Rouhani Tuduh Israel Bunuh Mohsen Fakhrizadeh
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More