Gereja Tua Lengko Ajang Modifikasi Arsitektur Neo Gothik Eropa dan Rumah Adat Manggarai Raya yang Eksotis Bikin Warga Dunia Jatuh Cinta

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas & Florespos.net, dan Penulis Buku)

Gereja tua yang bercandi lima  dibangun dengan  arsitektur Neo Gothic Eropa yang dimodifikasi budaya setempat yang terlihat dari salah satu candi/kubahnya (kubah utama) didesain dari  jejaring laba-laba ala rumah gendang Manggarai Raya.

Dalam upaya menyelesaikan bangunan bersejarah yang memiliki panjang 25 meter, lebar 12 meter dan tinggi 18 meter itu,  Pater Wilhelmus Jansen, SVD menggandeng Pemerintah Kedaluan Congkar waktu itu di bawah pimpinan Dalu Frans Santur (alm) dan seluruh elemen umat/warga.

Pastor Paroki Santa Theresia Lengko Ajang RP. Piter Due, SVD didampingi sejumlah tokoh umat dan warga setempat di antaranya Aleks Madus, Ignasius Nasus, Theobaldus Partoyo, dan Hironimus Antus kepada media ini di Lengko Ajang, Senin (5/6/2023) menjelaskan bahwa Gereja Tua Santa Theresia Lengko Ajang ini dibangun pada masa Pater Wilhelmus Janssen,SVD  menjadi Pastor Paroki Pertama Paroki Lengko Ajang selama periode 1927 hingga 1931.

Pemandangan Gereja Tua Santa Theresia Lengko Ajang di pagi hari. Gambar diambil pada Sabtu (10/6/2023). Foto Patricia Putry.
BACA JUGA:
29 Tahun Belum Dipenuhi Haknya, Ahli Waris Tanah Bandara Komodo Gugat Bupati Edi Endi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More