Gereja Tua Katedral Santo Yoseph Maumere; Kita Berteduh di Bawah Atapnya
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis dan Anggota Tim Penulis dan Editor Buku 150 Tahun Paroki Katedral Maumere)
Usai mendengarkan Lagu Gereja Tua ini, pikiranku diwarnai aneka nostalgia. Nostalgia tentang Gereja Tua. Nostalgia tetang lirik yang mengisyaratkan akan kerinduan di satu tempat di mana kisah itu dibangun; dan nostalgia pada ziarah panjang Paroki Katedral St. Yoseph Maumere. Paroki ini merupakan salah satu paroki tertua Indonesia dengan memiliki gereja sebagai locus kegiatan keagamaan dan liturgis yang bernuansa sejarah dan perjalanan yang diwarnai cinta.
Sama seperti lirik lagu Gereja Tua yang secara keseluruhan menceritakan tentang kisah dua sejoli yang pernah menyatu, namun harus terpisah pada akhirnya. Lagu “Gereja Tua” seakan mewakili perasaan orang- orang yang pernah ada di posisi kasmaran pada saat remaja.
Lagu Gereja Tua telah memberikan dampak yang besar bagi dunia musik Indonesia. Lagu ini menjadi salah satu lagu rohani yang paling populer di Indonesia dan sering dinyanyikan di gereja-gereja di seluruh Indonesia.
Menurut Pendeta Dr. Stephen Tong, seorang pengkhotbah Kristen, lagu Gereja Tua memiliki makna yang dalam. Lagu ini mengajarkan tentang pentingnya menghargai dan merawat warisan rohani yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita.