
Georgius Soter Parera, SH, MPA; Gone But Not Forgotten
(Lela, 22 April 1949; + Kupang, 21 Januari 2021)
Seusai acara di Ledalero, kami pergi ke Lela, untuk mengunjungi keluarga serta menghadiri pernikahan salah seorang cucu dari alm. Bapak Felix Parera.
Saya dan Marsel kemudian berangkat ke Maumere sedangkan Soter bermalam di Lela. Saat akan berpisah, kami saling berpesan untuk bertemu di Seminari Mataloko pada 15 September 2019 pada perayaan
ulang tahun ke 90 Seminari St. Johanes Berchmans, Mataloko.
Kami sama sekali tidak berpikir bahwa itulah pertemuan tatap muka dan perbincangan langsung kami yang terakhir dengan Soter. Saya dan Marsel batal ke Mataloko karena di Ende Marsel jatuh sakit dan dirawat
di rumah sakit. Setelah lima hari keadaannya membaik dan dokter mengisinkan pulang dan meneruskan pengobatan di Jakarta.

Riwayat Hidup
Georgius Soter Parera, lahir di Lela, kabupaten Sikka, 22 April 1949, dari Bpk Cornelis De Parera dan Ibu Martha Djebe Parera. Tamat SDK Lela, ia melanjutkan ke seminari Mataloko pada tingkat SMP sampai SMA, 1962-1968. Pada 1970-1971 menjadi guru STM Katolik Bersubsidi Ndona; kemudian dipercaya menjadi Sekretaris Persekolahan Katolik Keuskupan Agung Ende (Yasukel). 1971-1975. Selama di Ende, sambil bekerja dia juga kuliah di Fakultas Hukum Undana Kupang Cabang Ende sampai meraih gelar sarjana muda hukum. Kemudian berangkat ke Malang untuk kuliah di Fakultas Hukum Universitas Negeri Brawijaya, dan berhasil meraih gelajar Sarjana Hukum pada 1977.