
Georgius Soter Parera, SH, MPA; Gone But Not Forgotten
(Lela, 22 April 1949; + Kupang, 21 Januari 2021)
Hari semakin sore waktu kami meninggalkan Biara Simeon dan pergi menuju Lembah Karmel, rumah doa dan retret di sebuah lembah di bawah kaki bukit Nilo, tempat berdirinya patung Bunda Maria. Walaupun penat dan capek, kami berusaha mengikuti renungan, kebaktian, doa dan devosi sampai selesai. Dan tidur.
Pagi hari berikutnya, setelah sarapan, kami berangkat ke Ledalero untuk mengikuti perayaan Ekaristi Syukur 50 Tahun STFK Ledalero. Perayaan misa yang mulia dengan 3 uskup dan puluhan imam, diisi dengan lagulagu yang merdu serta doa umat dalam berbagai bahasa dan tariantarian daerah yang indah, menyemarakkan perayaan hari itu. Ratusan undangan, dari pemerintah daerah dan DPRD, tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat serta umat hadir dalam perayaan itu.
Selesai makan siang dilangsungkan acara peluncuran buku “Pater Frans Cornelissen SVD – Pahlawan Pendidikan di Flores dan Nusa Tenggara Timur”. Penulis buku, PAB menjelaskan maksud dan tujuan penulisan
buku itu, dan kemudian buku tersebut dibagikan kepada para hadirin, termasuk Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Sedu, Uskup Larantuka Mgr. Frans Kopong Kung, Superior General SVD P. Paul Budi Kleden, Provinsial SVD Ende P. Lukas Jua, Ketua STFK Ledalero P. Otto Gusti N. Madung, dan lain-lain.