
Georgius Soter Parera, SH, MPA; Gone But Not Forgotten
(Lela, 22 April 1949; + Kupang, 21 Januari 2021)
Bersama adik saya Marsel da Iry, kami terbang ke Kupang pada dinihari, 7 September dari Soekarno-Hatta dan dari Kupang ganti pesawat ke Maumere. Soter dan adiknya Mikhael yang menjemput kami di bandara Frans Seda, ternyata sudah punya jadwal padat untuk kami hari itu, dari pagi sampai malam. Dari bandara, kami langsung ke kompleks Lepo Bispu untuk bertemu dengan Mgr. Kherubim Parera, Uskup Emeritus Keuskupan Maumere, kemudian bertemu dan berbincang dengan Mgr. Edwaldus Sedu, Uskup Maumere dan Vikjen
Romo Teleforus Jenti Ocarm. Setelah makan siang di rumah Gaby Parera, kakaknya Soter, kami ke Nita ke kantor pusat Koperasi Kredit Pintu Air untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan Ketuanya Yakobus Jano mengenai hal-hal yang berhubungan dengan koperasi kredit.
Selanjutnya kami ke Biara Simeon, untuk menemui Pater Alex Beding dan menyerahkan bukunya tentang P. Cornelissen yang baru terbit. Kami juga membicarakan mengenai rencana peluncuran buku tersebut yang akan dilangsungkan keesokan harinya selesai perayaan Ekaristi memperingati 50 Tahun STFK Ledalero. Soter dan saya akan mendampingi PAB dalam acara tersebut.