Georgius Soter Parera, SH, MPA; Gone But Not Forgotten
(Lela, 22 April 1949; + Kupang, 21 Januari 2021)

Buku setebal 362 halaman itu terbit tepat pada waktunya dan dapat didistribusikan untuk merayakan 90 Tahun usia PAB, 13 Januari 2014.
Setelah jeda beberapa tahun, pada Juni 2016 tersiar kabar bahwa Romo Johanes Bosco da Cunha, OCarm, mantan Sekretaris Ekseksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) meninggal dunia di Malang. Romo Bosco adalah adik kandung alm. Mgr. Abdon Longinus da Cunha, mantan Uskup Agung Ende; teman sekelas dan sahabat karib Soter waktu di seminari Mataloko. Mereka berdua keluar dari seminari pada waktu bersamaan dan menempuh jalan hidup masing-masing. Soter menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau sekarang disebut ASN (Aparatur Sipil Negara) dan pejabat BKKBN Propinsi NTT di Kupang. Bosco masuk seminari lagi dan menjadi Imam Ordo Karmelit dan merupakan salah satu pakar Liturgi Katolik Indonesia.
Soter memberitahu P. Alex Beding mengenai wafatnya Romo Bosco dan dalam pembicaraan itu, PAB menyarankan sebaiknya dibuatkan sebuah buku kenangan akan almarhum. Maka Soter menghubungi saya dan
membicarakan ide dan usul PAB tersebut, dan kami sepakat bahwa saya akan menjadi editor sedangkan Soter koordinator proyek dan contact person dengan narasumber dan kontributor tulisan.