Georgius Soter Parera, SH, MPA; Gone But Not Forgotten
(Lela, 22 April 1949; + Kupang, 21 Januari 2021)
Kami ngobrol mengenai pengalaman belajar di Amerika, dan ketika ada pengumuman untuk naik ke pesawat, kami berpisah. “Tolong sampaikan salam saya kepada pak Soter ya…” kata saya dan dia mengatakan akan menyampaikan salam tersebut dan juga akan menceriterakan pertemuan kami malam itu kepada Soter.
Pada awal 1999, saya bersama istri dan anak mau mudik ke Flores. Kami mendapat jadwal penerbangan ke Maumere via Kupang dan harus bermalam di kota itu. Saya menelepon Soter dan mengabarkan rencana
ini dan keinginan untuk bertemu. Dan kami sempat bertemu dan ngobrol di Hotel Kristal, tempat kami menginap.
Menulis buku tentang seorang Guru dan seorang Sahabat
Kami baru berkomunikasi lagi dengan Soter sekitar pertengahan 2013, ketika ada gagasan dari Alsemat 60-70 Kupang untuk menulis sebuah buku catatan pengalaman mereka dengan P. Alex Beding SVD (PAB), mantan rektor dan prefek Seminari Mataloko. PAB adalah guru, pendidik dan mentor kami para alumni seminari Mataloko angkatan 1960-1970. Soter di Kupang menjadi penghubung (contact person) dengan para narasumber atau kontributor tulisan, sedang saya di Bogor menjadi editor untuk buku tersebut.