Generasi Muda “Waras” Tidak Pilih Pemimpin Karbitan
Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH Ubaya Surabaya
Karena dua hari pasca putusan MK yang kontrovesial tersebut Gibral langsung merapat ke koalisi Indonesia Maju sebagai cawapresnya Prabowo Subianto. Publik dibuat terheran- heran tidak bisa masuk nalar sehat karena proses politik pilpres kali ini kayak dagelan murahan saja.
Partai Golkar Partai Amanat Nasional dan lain lain dibuat hilang kewibawaan hanya untuk memuluskan jalan putra sulung kebanggaan Joko Widodo.
Ketua- ketua partai dibuat tidak berkutik di depan seorang Joko Widodo. AD/ ART partai yang menjadi peraturan dasar sebuah organisasi politik semuanya menjadi “banci” di hadapan Joko Widodo.
Publik melihat dengan mata telanjang bahwa yang menikmati keuntungan kondisi carut marut politik pilpres saat ini adalah Joko Widodo dan keluarga serta kroninya.
Wajar PDIP dan publik merasa kecewa terbukti dari pemberitaan media massa dan online dengan bervariasi ungkapan. Joko Widodo sedang membangun dinasti politik, Joko Widodo dan kekuarga tidak tahu berterima kasih tidak tahu balas budi kepada PDIP.