Gejolak Politik di Kirgistan: Kekuatan Tiga Negara Besar
Hari Selasa kemarin, pemimpin politik Partai-Partai Nasional Sadyr Japarov, yang dibebaskan dari penjara oleh para pengunjuk rasa, memintanya supaya menjadi Perdana Menteri atau Presiden dalam sebuah pertemuan di depan kantor dan parlemen pendukung Jeenbekov.
Kirgistan adalah sebuah negara kecil yang miskin dan merupakan salah satu negara yang proses demokrasinya terbaik dibandingkan keempat negara tetangganya yang pecah dari Uni Soviet yang dipimpin oleh para diktator. Namun demikian negara ini memiliki sejarah politik yang tidak stabil. Dalam lima belas tahun terakhir sudah terjadi dua kudeta mengambil alih kursi kepresidenan. Hari Selasa kemarin terjadi lagi proses pengambilalihan kekuasaan dengan cara yang sama.
Kirgistan adalah negara kecil seluas 198.500 km persegi dan dipenuhi bukit dan pegunungan dan memiliki penduduk sebanyak 6,5 juta jiwa. Negara ini tidak memiliki akses ke laut dan memiliki sumber daya alam yang lebih sedikit dibandingkan negara-negara tetangganya seperti Kazakhstan dan Uzbekistan. Tetapi negara ini memiliki sumber air yang besar, yang merupakan sumber daya alam yang sangat penting di wilayah ini. Negara ini juga tidak memiliki sumber daya alam minyak dan gas bumi yang membuatnya menjadi negara paling miskin dari semua negara bekas Uni Soviet. Namun di negara ini ada pertambangan emas yakni pertambangan emas Kumtor yang dieksploitasi oleh perusahaan Centerra Gold dari Kanada yang bekerja sama dengan pemerintahan Kirgistan, dan menjadi salah sumber pemasukan negara tersebut. Walaupun negara ini miskin namun menjadi pusat perebutan pengaruh antara Rusia, Amerika Serikat dan Beijing karena posisi geografisnya.