Gejala Narsisme Religius Dalam Untaian Kata Doa Sang Pendoa
Oleh : Yustinus Suhardi Ruman (Pengajar Charater Building, pada Universitas Bina Nusantara, Jakarta)
Ada sebuah untaian kata doa menjadi begitu viral dihari-hari terakhir ini. Doa itu viral baik dalam media social, maupun dalam perbincangan biasa masyarakat.
Doa tersebut berisi tentang permohanan usia yang panjang dan usia yang pendek. Sang pendoa memohon kepada Tuhan agar dipanjangkan usia bagi seorang teman atau sahabatnya, dan dipendekan usia orang lain yang nampaknya tidak disukai oleh sang pendoa.
Perhatian saya dalam tulisan ini adalah bukan pada seperti apa reaksi Tuhan setelah mendengar untaian kata sang Pendoa. Apakah Tuhan tertawa? apakah Tuhan kagum? Apakah Tuhan akan mengabulkan doa tersebut, seperti yang diharapkan oleh sang pendoa? Tentang reaksi Tuhan, tentu saja saya tidak tahu. Itu urusan-Nya.
Fokus saya dalam tulisan ini adalah dua pihak yang didoakan oleh sang Pendoa. Pihak pertama, dianggap layak oleh sang pendoa mencapai usia yang panjang, dan pihak kedua dianggap layak untuk mencapai usia yang pendek.