Ganjar adalah Sintesa Bukan Antitesa Joko Widodo

Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH Ubaya, Surabaya

Secara matematis politik publik di Tanah Air, meyakini pasangan Ganjar dan Erlangga figur yang sangat menjanjikan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat di Tanah Air dan di mata dunia. Atas dasar ini, PDIP harus realistis jangan paksakan Puan Maharani sebagai capres, maka publik pasti akan kecewa dan lari meninggalkan PDIP.

Stigma publik semakin kuat bahwa Ganjar adalah penerus bukan pengganti Joko widodo. Ganjar adalah sintesa bukan antitesa Jokowi. Kemenangan Ganjar adalah kemenangan bangsa Indonesia. Teringat ucapan Bung Karno melalui kata katanya yang bertenaga dan terkenal “Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, maka dua hidup inipun akan aku serahkan untuk tanah air dan bangsaku. Ganjar akan memberikan identitas Indonesia yang lebih beradab dan bermartabat di mata dunia. Hal ini sangat diyakini oleh Jokowi dan publik Indonesia.

Oleh karena itu, PDIP, Golkar PPP dan PAN jangan terlalu lama segera dideklarasikan pasangan capres cawapres untuk Indonesia yang lebih cemerlang di masa mendatang. Semoga!

BACA JUGA:
Mewujudkan Politik Kebangsaan, Memperkuat Soliditas Menuju Kesejahteraan Bersama 
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More