
Cerita-Cerita Keberagaman dari Maumere (Bag.3)
Adapun komunitas yang hadir selain KAHE dan BEM IFTK Ledalero, yakni perwakilan dari teater Tanya Ritapiret, teater Dala Muhammadiyah Maumere, perwakilan dari Nipart, komunitas Perwakas (Persatuan Waria Kabupaten Sikka), Kampus Ministry IFTK Ledalero, Paris Gang, dan teater Aletheia Ledalero.
Dalam sambutannya, Gee mengatakan, “tujuan kami datang ke sini untuk mendengar cerita dari teman-teman frater dan pater, bagaimana cara pandang kalian dan karya misi kalian berkaitan dengan konteks keberagaman”.
Selain itu, Gee juga menjelaskan secara garis besar kerja komunitas KAHE terkait dengan program tersebut. “Komunitas ini akan melakukan empat kali pertemuan. Tujuan dari setiap pertemuan itu untuk bincang bersama serta mendengarkan cerita dari teman-teman yang akan kami kunjungi terkait dengan kegiatan mereka setiap hari dan keterlibatan mereka dalam kehidupan sosial,” ungkapnya.
Ia mensharingkan pengalaman komunitas KAHE ketika berkunjung ke kampung Wuring beberapa minggu sebelumnya. Di sana mereka membersihkan kampung Wuring lalu mengunjungi rumah Wahida (salah satu anggota Perwakas). Diceritakan bahwa Wahida berkarya dalam bidang Posyandu di kampung Wuring. “Waktu cerita di Wuring, ada begitu banyak cerita baik dari mereka (Perwakas) yang tidak diketahui banyak orang,” ungkap Ge.