Fosil Manusia Purba Flores Dipajangkan di Pameran Re-Image Bikon Blewut Ledalero

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

“Penggalian awal Dr. Th. Verhoeven, SVD pada tahun 1950-1965 di Todabelu, Mataloko-Flores tidak dimaksudkan pertama-tama untuk suatu proyek museum jangka panjang. Ekspedisi-ekspedisinya berlangsung secara fragmentaris dan menyasar beragam temuan yang mungkin untuk keperluan studi. Meski bekerja sama dengan berbagai museum internasional terutama di Belanda, Dr. Th. Verhoeven, SVD sendiri tidak memiliki niat untuk membangun museum. Temuan-temuan terutama yang ia peroleh diserahkannya untuk penelitian yang lebih komprehensif untuk berbagai museum. Sementara penggalian-penggalian lainnya dipajang di Seminari Todabelu-Mataloko,” katanya.

Setelah Verhoeven kembali ke Belanda pada tahun 1967,  lanjut Eka, hasil – hasil temuan dan penggaliannya itu cuma dikenal lewat tulisan – tulisannya di Jurnal ANTHROPOS dalam bahasa Jerman dan lewat laporan – laporan penelitiannya di Dinas Purbakala Jakarta. Pada tahun 1975, datanglah seorang misionaris asal Nederland yang masih muda dan energetik, Drs. Guus Cremmers SVD, yang mendapat tugas sebagai Dosen Kesenian dan Filsafat Sastra di STFK Ledalero. Atas inisiatifnya dan dengan persetujuan Pimpinan Regio SVD Ende saat itu, hasil – hasil penemuan Verhoeven itu dipindahkan ke Seminari Tinggi Ledalero, kabupaten Sikka.

BACA JUGA:
Bamsoet Dukung The Second World Congress and Commemoration of Asian African Youth Government di Bandung
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More