FGC Maria Ratu Rosario Keuskupan Ruteng Perkokoh Persaudaraan dan  Dongkrak Ekonomi Umat Lintas Agama di Manggarai Raya

Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis Pojokbebas dan Florespos.net, Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati, dan Aktivis Kemanusiaan Lintas Agama)

Maria mengajarkan kita bahwa doa sejati lahir dari kesatuan hati, bukan dari keseragaman gerakan.

Kedua, Maria Bunda Iman: Keberanian Mengatakan “Ya”

Di Nazaret, Maria menunjukkan bahwa iman bukan soal mengerti segala sesuatu, tetapi soal berani mempercayai Allah meskipun tidak mengerti segalanya. Ia tidak menunggu sampai semua pertanyaannya terjawab. Ia mengatakan “ya” dalam iman.

Pesan pastoral: Kita hidup di zaman yang penuh ketidakpastian. Pandemi covid, misalnya, telah mengajarkan kita bahwa hidup tidak pernah sepenuhnya dapat diprediksi. Tetapi seperti Maria, kita dipanggil untuk mengatakan “ya” kepada Allah dalam setiap keadaan:

  • “Ya” pada panggilan melayani meskipun risiko besar
  • “Ya” pada kejujuran meskipun merugikan secara material
  • “Ya” pada iman yang autentik meskipun budaya sekular menggoda
  • “Ya” pada pengampunan meskipun sakit hati belum hilang
Para penari mahasiswa STIPAS Santo Sirilus Ruteng menyemarakkan perayaan ekaristi puncak FGC Maria Ratu Rosario di Gereja Katedral Ruteng, Selasa (7/10/2025). Foto Wall Abulat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More