Euforia Menyambut Kurikulum Baru atau Baru Kurikulum
Oleh Fardinandus Erikson, Peminat Karya Pendidikan
Pengajaran mengacu kepada ”makrokosmos pengakalbudian manusia”Pengajaran adalah proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pengajar (guru, instruktur, atau pendidik) untuk menyampaikan atau mentransfer pengetahuan, keterampilan, atau nilai-nilai kepada orang lain (peserta didik atau siswa). Pengajaran bertujuan untuk membantu peserta didik memahami materi yang diajarkan dan mengembangkan kemampuan mereka, baik secara intelektual, praktis, maupun sosial.Pengajaran menggali bakat, talenta, manusia; mengubahnya dari yang potensial menjadi efektif.
Pembelajaran mengacu kepada ”mikrokosmos pembudayaan manusia”. Pembelajaran adalah proses yang terjadi pada individu dalam memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pengalaman, latihan, atau pengajaran. Pembelajaran lebih fokus pada bagaimana individu belajar, baik secara aktif maupun pasif. Pembelajaran berkaitan dengan proses interaksi, komunikasi dan kolaborasi yang melibatkan fikiran dan perasaan. Mengelola dan mengekspos daya kritis. Ketajaman berfikir sekaligus kepekaan hati. Mengapa seorang guru bisa menangis dalam pembelajaran di kelas? Menangis terharu ataukah menangis karena kecewa. Siswa juga kadang menangis pada saat dirinya mengalami kekerasan verbal ataupun non verbal oleh gurunya. Dalam proses pembelajaran percampuran antara mendidik dan mengajar melibatkan emosi. Emosi yang dikontrol oleh fikiran dan emosi yang di kontrol oleh hati (baca perasaan). Penerimaan, penolakan, kepuasan, kekecewaan yang dialami oleh guru dan juga siswa. Pembelajaran adalah proses rekontstruksi ketidaktahuan menjadi pengetahuan , hafalan menjadi pemahaman/ pengertian,merasa menjadi memikirkan, mengabstraksikan menjadi mengkonkretkan.