Euforia Menyambut Kurikulum Baru atau Baru Kurikulum
Oleh Fardinandus Erikson, Peminat Karya Pendidikan
- Maunya ”Apa” dan Maunya ”Bagaimana” bukan Apa maunya atau bagaimana maunya.
Apa digunakan untuk menanyakan sesuatu (objek, peristiwa, atau hal lainnya). Bagaimana digunakan untuk menanyakan cara, proses, atau keadaan sesuatu.Makna “apa” adalah untuk mendapatkan jawaban berupa objek, penjelasan, atau keterangan mengenai suatu hal. “Bagaimana” adalah kata tanya yang digunakan untuk menanyakan cara, metode, atau keadaan sesuatu, baik itu proses, kondisi, atau cara untuk melakukan sesuatu.
Desakan perubahan kurikulum memang seperti bola salju. Semakin membesar dan meluas. Pertanyaan dasarnya adalah maunya apa dan bagaimana bukan apamaunya dan bagaimana maunya. Kurikulum itu sejatinya obyektif bukan subyektif. Kurikulum itu mengakomodir ruang lingkup (meliu) bukannya ruang hampa/serba guna ( generik). Merekonstruksi Kurikulum berdasarkan perkembangan peradaban manusia, perkembangan pengakalbudian manusia dan barang tentu perkembangan pembudayaan manusia.
- Kurikulum baru atau Baru Kurikulum