MacIntyre kemudian menujuk bahwa seharusnya ada paham teleologis tentang manusia. Telos tak mungkin ditiadakan, karena kita tak bisa beretika tanpa telos atau tujuan akhir. MacIntyre menunjukkan bahwa etika kehilangan dasar apabila manusia dimengerti semata-mata faktual; bahwa moralitas tidak bisa dihilangkan dari nilai-nilai komunitas yang bersangkutan; bahwa etika harus kembali fokus pada keutamaan. Sebab, tanpanya etika kita tak berdasar. Dengan pertanyaan bagaimana manusia harus hidup, maka jawabnya adalah: jadilah orang utama. Keutamaan merupakan kemampuan untuk menjadi semakin utuh dan sempurna.
Catatan:
(1), (2), (3) Franz Magnis-Suseno, 12 Tokoh Etika Abad ke-20, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2000