Dengan demikian hal ini bagian dari mendeformasi mitos tradisi yang selama ini diyakini oleh masyarakat lokal. Komodo adalah bagian dari manusia, habitatnya tetap terjaga meskipun manusia selalu hadir di sana.
Apapun alasan untuk menjaga habitat Komodo dan berbagai alasan lain adalah sebuah propaganda yang patut dicurigai. Sebab mitos modern bermain melalui wacana, hal ini untuk membentuk keadaan keberterimaan dalam masyarakat. T
ermasuk melalui wacana riset yang telah dilakukan. Saat massa menerimanya, dengan sendirinya menjadikan Taman Nasional Komodo sebagai tempat yang eksklusif.
Keadaan demikian itu menggugurkan mitos tradisi. Mitos tradisi yang tujuannya untuk menjaga tatanan dan keutuhan serta kepercayaan masyarakat dipertentangkan dengan rasionalitas pengetahuan modern (mitos modern).
Padahal, Sekuat apapun rasionalitas riset yang telah dilakukan, etiknya, masyarakat lokal tidak boleh dijauhkan dari Komodo (baca: wisatawan lokall). Sekian lama masyarakat hidup dalam mitos yang telah diwariskan. Mereka percaya bahwa komodo adalah bagian dari diri mereka.***
Ulasan ini perlu diapresiasi dan dipublikasikan agar menjadi rujukan reflektif setiap pemangku kepentingan..
Terimakasih masukannya. Analisis yg bagus dan akan dijadikan refferensi untukbersama membuka duskusi² agar semua obkek wisata perlu memperhatikan kearifan lokal. Salam.