Mitos dalam pemerintahan misalnya, berwibawa kalau masyarakatnya takut. Pemimpinya dianggap berhasil, misalnya mampu menaikan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo. Singkatnya, mitos masyarakat modern dibangun melalui wacana.
Dalam pemerintahan, kekuasaan dijadikan mitos. Untuk menguatkan mitos ini tindakan represif aparat digunakan. Hal ini dialami oleh peserta aksi yang melakukan penolakan naiknya tarif masuk Taman Nasional Komodo.
Pemerintah melalui aparat menjaga wibawanya dengan melakukan tindakan kekerasan. Hal ini untuk menunjukan kekuatan mitos modern, bersamaan itu melukai mitos tradisi. Manusia sebagai kembaran Komodo disakiti.
Itulah bedanya mitologi modern dan mitologi tradisi. Mitologi tradisi berupaya menjaga harmonisasi antara manusia dan lingkungan alamnya. Sementara mitologi modern berupaya menghegemoni massa untuk mendapatkan keuntungan.
Piliang (2018) menjelaskan mitos adalah sebuah distorsi, deformasi, atau sebuah topeng. Menaikan tarif masuk TNK adalah cara menjauhkan masyarakat lokal dari Komodo.
Ulasan ini perlu diapresiasi dan dipublikasikan agar menjadi rujukan reflektif setiap pemangku kepentingan..
Terimakasih masukannya. Analisis yg bagus dan akan dijadikan refferensi untukbersama membuka duskusi² agar semua obkek wisata perlu memperhatikan kearifan lokal. Salam.