
Estetika Caci dan Legalitas Tanah Ulayat
Oleh: Charles Jama (Dosen Seni Universitas Nusa Cendana)
Seni pertunjukan Cacilingko randang adalah bentuk terhadap penguatan kehidupan melalui pemujaan kepada ibu bumi dan pengakuan dari bapa langit (ende eta ema wa). Masyarakat etnik Manggarai menyadari pentingnya tanah sebagai sumber kehidupan masa kini dan masa datang. Juga disadari persoalan hidup terutama tentang tanah juga membawa masalah dimasa depan. Bukan hanya soal konflik tanah tetapi juga tentang krisis tanah akibat perkembangan dunia yang pesat dan semakin modern.
Pesan kunci dari seni pertunjukan Cacilingko randang adalah sebuah upaya resolusi konflik tentang tanah yang bakal terjadi di masa depan. Estetika Cacilingko randang adalah jembatan legitimasi yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam penanganan konflik tanah etnik Manggarai. Baik persoalan hukum maupun krisis tanah akibat ekploitasi, perusakan melalui pencemaran tanah.***