Estetika Caci dan Ekofeminisme
Oleh: Charles Jama (Dosen Seni Universitas Nusa Cendana)
Sebagai sebuah karya seni yang telah hadir dalam ruang publik seni, estetika Caci perlu didialogkan. Ruang yang dimungkinkan untuk didialogkan adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam pertunjukannya beserta elemen-elemen pendukung lain yang mengerubuti estetika ini.
Melalui dialog, pelestarian dan ruang-ruang kreatif baru ditemukan. Tujuannya adalah semua bentuk kreatifitas yang terinspirasi dari estetika Caci mempertahankan nilai filosofinya. Salah satu ruang diskusi yang dimungkinkan adalah estetika ekofeminisme. Estetika ekofeminisme adalah estetika yang membahas karya seni yang terinspirasi dari alam dan pergerakan kaum perempuan.
Dalam pertunjukan Caci, kostum merupakan karya atau artefak yang berhubungan ekofeminisme. Seni kostum ini telah menagalami perubahan dan dinamikanya.
Era tahun 2000an ke bawah, kostum yang digunakan masih mempertahankan nilai filosofi dan fungsinya. Era di atas tahun 2000-an kostum estetika Caci lebih bervariatif, namun mulai meninggalkan nilai filosofinya. Contoh, panjang sarung yang dipakai dalam pertunjukan Caci adalah dari pinggang hingga lima jari (baka/moso) di bawah lutut. Saat ini banyak pemain Caci mengenakan sarung yang panjangnya hanya sampai di atas lutut.
SalutKaee..👍🤝🌹☕📖