Estetika Caci dan Ekofeminisme

Oleh: Charles Jama (Dosen Seni Universitas Nusa Cendana)

Yang ditekankan dalam seni pertunjukan Caci adalah harmonisasi dan estetikanya. Melalui kemampuan ini, pemain Caci memanfaatkan panggung estetika Caci untuk menarik simpatik para gadis. Akan tetapi terdapat paradox, bahwa perempuan tidak masuk pada ruang panggung laki.

Sekadar refleksi kritis, pertunjukan Caci saat ini telah bercampur aduk antar ruang laki-laki dan ruang perempuan. Misalnya saat pukulan penghormatan sebagai tanda dimulainya pertunjukan Caci. Estetika otentiknya, pukulan ini hanya dilakukan oleh tetua adat atau figur tertentu yang dianggap layak untuk melakukannya. Bukan seorang perempuan, meskipun memiliki jabatan tertentu. Ruang perempuan dalam panggung pertunjukan Caci adalah pada ruang musik yaitu, sebagai penabuh gong atau gendang; sebagai penyanyi dalam kelompok danding (tarian khas Manggarai).

Estetika Ekofeminisme: Menyoal Kostum Caci Putri Indonesia NTT 2022

Estetika membicarakan persoalan mendalam tentang sebuah karya seni. Pertanyaan penting tentang persoalan karya seni adalah apakah sebuah karya seni dikatakan indah karena bersumber dari karya seni itu sendiri atau sifatnya subjektif yang diungkapkan oleh penikmatnya? Pertanyaan pokok ini dapat dipertemukan dalam ruang dialogis.

BACA JUGA:
Ratapan dan Pujian
Berita Terkait
1 Komen
  1. John Hagun berkata

    SalutKaee..👍🤝🌹☕📖

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More