Estetika Caci: Apakah Sebagai Tarian atau Pertunjukan?

Oleh: Charles Jama (Dosen Seni Universitas Nusa Cendana)

Ketiga, etimologi Caci. Secara etimologis Caci memuat dua terminologi yaitu, Ca dan Ci. Secara harfiah, Ca berarti satu dan Ci artinya uji; menguji. Dua terminologi ini jika diterjemahkan secara leksikal menjadi ‘satu uji’. Dalam paradigma linguistik, dua kata ini merupakan kata majemuk (kompositum) dan merupakan gabungan kata bentuk bebas. Secara kontekstual, dua terminologi ini berarti menguji ketangkasan kinestetik satu lawan satu dalam estetika pertunjukan seni rakyat etnik Manggarai. Merujuk pada etimologi kata, Caci tidak bisa disebut sebagai tari atau tarian.

Keempat, definisi tari dan unsur-unsur tari. Mengacu pada definisi tari oleh beberapa ahli, Caci belum sempurna sebagai tari atau tarian. H’Doubler mendefinisikan tari sebagai ekspresi gerak ritmis dari sebuah keadaan perasaan yang dinilai secara estetis melalui lambang gerak tertentu dengan kesadaran dan dirancang untuk dinikmati serta mengalami kepuasan berulang dari suatu penciptaan bentuk. Dengan demikian, Caci belum memenuhi definisi tari secara lengkap menurut H’Doubler. Selain itu, ada unsur-unsur lain yang belum dipenuhi Caci sebagai sebuah tari atau tarian. Unsur-unsur yang dimaksud adalah: gerak (wiraga), irama (wirama), rasa (wirasa), kostum, rias, pola panggung, properti, dan pola lantai.

BACA JUGA:
Pemberdayaan Perempuan, Puskesmas Poned, dan Profesionalisme Bidan dalam Upaya Mengatasi Kematian Ibu dan Anak Maupun Stunting di NTT
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More