
Empat Jenderal Hadiri Misa Perak Imamat Mantan Pasbanmilpol Ordinariat Militer Indonesia di Bajawa
yang mengharapkan agar para imam harus menjadi gembala yang berbau domba.
Mengutip pesan Paus, Romo Sil Betu menegaskan bahwa imamat yang terisolasi dari umat atau imamat yang eksklusif bukanlah imamat Katolik.
”Lepaskan diri kalian dari ide-ide kalian yang sudah terbentuk sebelumnya, impian kalian akan kebesaran, penonjolan diri kalian, untuk menempatkan Allah dan umat di pusat perhatian kalian sehari-hari,” kata Romo Sil mengutip Paus Fransiskus.
Romo Sil Betu kembali mengutip Paus bahwa “imam adalah pria yang dalam terang Injil menyebarkan cita rasa Allah di sekelilingnya dan mengirimkan harapan ke hati-hati yang gelisah.”
Paus Fransiskus, lanjut Romo Sil, mengharapkan agar para imam untuk terlibat aktif dalam kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan seluruh umat Allah. Maka iman para imam, lanjut Romo Sil, harus nyata dalam pelayanan kasih dan memberikan harapan bagi banyak orang yang gelisah di tengah dunia yang terus berubah. Iman para imam harus menjadi kota di atas bukit, menjadi contoh bagi umat. Iman para imam harus menjadi cahaya yang menuntun dan mengantar umat Allah kepada Tuhan. “Demikianlah cahayamu harus bersinar di depan orang agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan BapaMu di Surga,” kata Romo Sil.