
Elemen Umat Islam Terlibat Aktif dalam Prosesi Penerimaan Bunda Maria Festival Golo Koe di Bari Kabupaten Manggarai Barat
Laporan Wall Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Pegiat Kemanusiaan Lintas Agama)
Icon Sentral Festival Golo Koe
Sementara Sekjen Keuskupan Labuan Bajo, RD. Fransiskus Nala mengemukakan bahwa Patung Bunda Maria Assumpta menjadi ikon penting dan sentral dalam Festival Golo Koe.
“Bahwasannya Bunda Maria Assumpta merupakan simbol pengharapan dan perziarahan umat beriman menuju kepenuhan hidup dalam Sang Khalik. Bunda Maria yang diangkat ke surga secara utuh melambangkan penyerahan diri yang penuh dan total kepada Allah,” kata Sekjen.
Sekjen menggaribawahi bahwa Ziarah Bunda Maria Assumpta ini adalah ziarah yang merangkul semua manusia dan segenap ciptaan.
“Secara spiritual, seluruh perjalanan hidup orang beriman akan bermuara pada persekutuan abadi dengan Allah dalam Kerajaan Surga. Namun, ziarah iman itu bukan ziarah individual, melainkan ziarah bersama dalam semangat sinodal, persaudaraan, dan inklusif. Dimensi-dimensi inilah yang juga hendak ditonjolkan dalam kegiatan Festival Golo Koe” kata RD. Frans Nala.
Penerimaan Arca Sangat Meriah
Paroki pertama yang dikunjungi Arca Bunda Maria Assumpta adalah Paroki St. Martinus Bari yang terletak di pesisir utara pulau Flores, Kecamatan Macang Pacar. Patung Bunda Maria diantar dari Rumah Kevikepan Pacar oleh Bapak Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus bersama Vikjen RD. Richardus Manggu, Sekjen RD. Frans Nala, Ekonom RD. Marten Wilian, Vikep Pacar RD. Didimus Mbembo, Vikep Labuan Bajo RD. Yuvens Rugi, serta perwakilan dari Pemda Manggarai Barat melalui Asisten III Aloisius Lahi, Kadis Perhubungan Adrianus Gunawan, dan Patwal dari Polres Mabar. Hadir juga pada kesempatan ini para imam (pastor paroki) se-Kevikepan Pacar.