Ekspo Sare Dame Dan Cincin Ekonomi

Oleh: Poya Hobamatan

Natal
Penulis | foto istimewa

Di penghujung kepemimpinannya, Dr. Thomas Ola Langoday sanggup menghipnotis masyarakat Lembata, dengan gagasan Sare Dame, yang pada akhirnya diganti judul dengan Eksplorasi Budaya. Migrasi judul kegiatan dari Sare Dame kepada Eksplorasi Budaya, yang mulai dihelat bulan yang silam itu tampaknya dilakukan Thomas, setelah mendapatkan banyak kritik atas kegiatan itu. Apakah kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari jargon cincin ekonomi yang proklamirkan 5 tahun yang silam?

Dari Sare Dame ke Eksplorasi Budaya

Pertanyaan di atas perlu diajukan karena pemerhati masalah social politik, John Lake Hobataman, sejak awal telah memberi catatan kritis bahwa Sare Dame sekedar politisasi budaya demi kepentingan electoral. Alasan yang diajukan oleh John Lake, sangat masuk akal, kondisi Lembata hari ini bukan seperti Suriah atau Jalur Gaza. Kritik yang sama juga dilontarkan oleh bapak Aleks Aur Apelabi, Dosen Filsafat Universitas Pelita Harapan, sehingga semakin memperjelas masalah. Sare Dame, kata Aleks,  tidak melalui kajian awal yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis; tidak pula melalui pembahasan public, yang berujung pada pertanyaan dari mana sumber anggaran.  Akibat buruk yang ditimbulkan dari kegiatan “amburadul ini”, demikian Aleks,  adalah  terjadi degradasi nilai sacral dari ritus itu sendiri. Artinya Sare Dame yang bertujuan untuk meletakkan dasar budaya dibuat dengan cara mendegradasi budaya itu sendiri, karena pendekatan yang dilakukan bukan bersifat ilmiah melainkan melulu asumsi.

BACA JUGA:
Cegah Covid-19 Masuk Desa, Tingkatkan Surveillance Puskesmas
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More