Ekowisata Labuan Bajo: Ruang Estetik yang Menyublim
Oleh Karolus Budiman jama, Dosen Seni dan Koordinator Prodi S-2 Ilmu Linguistik Pps Undana
Kehadiran badan otorita pariwisata Labuan Bajo Flores, semestinya hadir untuk menyeimbangkan kondisi objek wisata melalui pembangunan ekowisata daratan dan memberdayakan masyarakat lokal. Akan tetapi sejauh ini, hanya berada dalam ruang nyaman pada objek wisata yang terberikan.
Eksplorasi Ekowisata: Ruang Estetik yang Menyublim
Eksplorasi terhadap ekowisata daratan Labuan Bajo sesungguhnya memberi peluang yang menjanjikan bagi pertumbuhan pariwisata yang berkeadilan. Berkeadilan karena memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah berbasis alam, menjaga kelestarian lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan edukasi yang baik terhadap wisatawan.
Dalam pandangan estetik, ekowisata adalah sebuah ruang di mana wisatawan terpanggil untuk masuk pada ensasi estetik yang otentik. Ekowisata menawarkan sebuah keindahan. Dan keindahan itu bagi Friedrich Nietzsche adalah sebuah perlawanan terhadap keburukan yang mengakar dalam kehidupan.
Mengalami keindahan ekowisata merupakan cara terbaik dalam menawar racun kehampaan dalam diri manusia. Melalui ekowisata manusia tidak sekadar merasakan keindahan mata, atau bahkan keunikan bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alam dan seni budaya manusia. Akan tetapi, ia juga terlibat dalam membentuk keindahan itu.