Dua Balita Penderita Luka Bakar dari Mabar ini Butuh Biaya Rumah Sakit
Lusia Diantri Heni (23) dan Marselinus Gadu (28), orang tua balita Putri dan Neira nampak suram mendampingi kedua buah hatinya. Kepada wartawan, ia jelaskan musabab luka bakar.
“Dua minggu lalu, suami saya lagi isi minyak tanah di lampu pelita. Sekitar jam 7 malam. Saat minyak tanah dituangkan, tiba-tiba meledak. Percikan api dan minyak tanah langsung menyambar kedua anak saya yang sedang bermain di dekat ayahnya,” tutur Lusia.
Sesaat setelah kejadian, lanjut Lusia, ia bersama suaminya menghantar kedua buah hatinya ke Puskesmas Tentang, Manggarai Barat. Putri dan Neira tidak sampai sehari di Puskesmas, keduanya langsung di rujuk ke RSUD Ben Mboi.
Di RSUD Ben Mboi, Putri dan Neira dirawat dengan baik selama satu Minggu. Namun, Lusia dan Marselinus memutuskan untuk mengeluarkan Putri dan Neira lebih awal karena tidak punya biaya.
“Pa, anak-anak kami sudah rawat di sini (RSUD Ben Mboi) 1 minggu. Tetapi kami sudah tidak kuat bayar. Akhirnya kami putuskan untuk keluar dari RS,” kata Lusia.
Keluar dari rumah sakit, Putri dan Neira pun di rawat di Biara Susteran Hamba-Hamba Ekaristi di Nekang, Kelurahan Watu, Langke Rembong. Selama seminggu dirawat di biara susteran, tidak ada perubahan berarti. Neira, dan terutama Putri sang kakak lebih parah. Luka bakarnya basah dan bernanah. Putri sering sesak napas.