DPR: Mosa Oa Daki Pai, Mosa Ata Pidi, Daki Ata Ti’i

Oleh Dionisius Ngeta, Staf YASBIDA Cabang Sikka, Tinggal di Maumere

Lord Bryce membuat catatan demokrasi dari berbagai negara. Ia  menyatakan beberapa keburukan di dalam politik dan demokrasi moderen, di antaranya adalah uang yang merupakan kekuatan yang menyesatkan selain kecenderungan untuk membuat demokrasi sebagai profesi yang menguntungkan. Sering para kandidat (DPR) mengandalkan kekuatan uang untuk memperoleh atau mempertahankan jabatan/profesinya. Politik dan demokrasi tidak lagi sebagai sarana dan alat untuk mencapai tujuan Negara yakni keadilan dan kesejahteraan rakyat, tapi sebagai profesi yang menguntungkan.

Dalam konteks kehidupan bernegara, filosofi politik dan demokrasi di atas sebenarnya menggambarkan bahwa politik dan demokrasi hanyalah alat untuk mencapai tujuan bernegara yakni mencapai masyarakat adil, makmur dan sejahtera (mosa). Politik dan demokrasi harus mampu memungkinkan negaranya berkembang dan rakyatnya lebih dahulu sejahtera (mosa mudu). Pelaksana/pesuruh mandat rakyat (DPR) mesti memperjuangkan, menggonggong laksana anjing untuk memastikan pemerintah sungguh-sungguh bekerja untuk kesejahteraan rakyat. Politisi harus  bisa memungkinkan politik dan demokrasi lebih beradab dan kesejahteraan masyarakat makin meningkat dari masa ke masa. (*)

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More