DPR: Budaya dan Pariwisata Harus Miliki Benang Merah
“Menemukan pola relasi budaya dan pariwisata untuk pembahasan RUU ini bukanlah hal yang mudah,” katanya.
“Oleh karena itu, kami juga mengundang berbagai macam pakar,” sambung Agustina.
Berdasarkan laporan terbaru yang diterimanya, Politisi Fraksi PDIP itu menilai pariwisata masih sangat minim berorientasi pada culture-based tourism.
Dia pun khawatir pariwisata akan kehilangan identitasnya jika tidak ada keterpaduan yang harus menjadi tolak ukur relasi antara pariwisata dan budaya.
“Nilai-nilai keseimbangan, sinergitas, dan keberlanjutan dua sisi tersebut menjadi tolak ukur dalam membangun keberadaban sektor pariwisata,” katanya.
“Revisi menekankan perlunya memasukkan substansi budaya dalam regulasi kepariwisataan, tanpa bertentangan dengan UU Tentang Kemajuan kebudayaan,” pungkasnya.