Dosen Berjihad dan Beritjihad Bersama BRIN Demi Indonesia

Oleh Hendrikus Maku, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Disrupsi yang meniscayakan perbedaan (berpikir dan bertindak) tidak akan mengubah kondrat manusia sebagai makhluk historis yang meniscayakan tiga dimensi waktu, yakni masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Filologi adalah “jendela”, dari mana kita bisa membaca dan memahami realitas kekinian dengan merujuk kepada khazanah intelektual yang tersembunyi di balik tumpukan manuskrip yang diwariskan oleh generasi terdahulu, dan serentak dari sana kita menemukan kompas untuk melihat arah perubahan di masa depan.

Jadi, filologi adalah salah satu ilmu yang akan selalu relevan, dia adalah medan alternatif, di mana para dosen bisa berjihad dan beritjihad bersama BRIN demi Indonesia.***

(Email: [email protected])

BACA JUGA:
In Memoriam Prof. Azyumardi Azra, M.A., CBE
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More