Dona yang Seksi dan Hasrat yang Bergemuruh

Oleh Julius Salang (Pecinta Sastra)

“Apakah kamu sehat sehat saja?”

Masih terdengar suara Dona dari sebrang sana.

“Ya, jawab Koter singkat.”

Dona pun melanjutkan pembicaraannya.

“Aku menunggu mu, ditempat tidurku. Aku ingin bercinta lagi dengan mu dengan segala cinta yang ada padaku dan sepenuh jiwaku.”

“Aku menemukan kedamaian dan suka cita saat bercinta dengan mu.” Lanjut Dona.

“Kemarilah. Kita bercinta lagi, aku merindukan mu.”

Koter terdiam, tetapi hati dan pikirannya bergejolak, antara rasa yang pernah dia alami bersama Dona, dan kekecewaan yang luar biasa atas latar belakang Dona.

Koter pun tersadar dari lamunannya dan menjawab sekedarnya.

“Ya, tapi bukan hari ini, aku sedang sibuk dan kemungkin sore ini ke luar kota. Maaf ya.”

Dona pun menjawabnya, “dalam doa kecil dalam hatiku, aku selalu mendoakanmu sayang.

“Ya,” Jawab Koter sekedarnya.

“Ketika kamu marah, suaramu menggoda, membuat aku bergetar dan bergairah. Kemarilah kita bercinta lagi,”  timpal Koter.

Dalam kebencianmu, aku selalu hidup

Beberapa kali Dona mencoba menelpon Koter, namun tak pernah dijawabnya.

BACA JUGA:
Rizky Febian Ancam Teddy Terkait Warisan Lina Zubaedah
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More