Disiplin Protokol Kesehatan Menurun, Kasus Covid-19 Naik Tajam

Data terakhir menunjukkan tingkat kepatuhan memakai masker turun dari 83,67% pada bulan September menjadi 57,78% pada awal Desember. Ini diperburuk juga dengan kenyataan bahwa kedisiplinan menjaga jarak juga turun dari 59,57% menjadi 41,75% pada periode yang sama.

Karena itu, menurutnya, tidak ada upaya lainnya yang efektif selain masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan . Mematuhi protokol Kesehatan merupakan kewajiban semua pihak. “Saya juga meminta kepada pimpinan dan aparat penegak hukum di daerah untuk terus melakukan penegakan disiplin terhadap masyarakat yang masih tidak patuh terhadap protokol kesehatan dan tidak pandang bulu,” beber dia.

Menurut Wiku, benteng utama dan pertama dalam menangkal pandemi Covid-19 adalah diri sendiri, bukan tenaga medis atau orang lain. “Ingat, dokter dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan merupakan benteng terakhir. Jumlah mereka sangat terbatas. Hargailah mereka,” kata Wiku mengingatkan.

Lebih lanjut, Wiku khawatir, Pilkada bakal jadi ajang penularan Covid-19 jika mengabaikan protokol kesehatan. Pilkada akan gagal jika gagal menegakkan disiplin protokol kesehatan. “Pilkada ini hanya dapat dikatakan berhasil apabila penyelenggaraannya berlangsung dengan menegakkan disiplin protokol kesehatan. Sehingga tidak ada penularan kasus Covid-19 baru. Ini merupakan tanggung jawab utama penyelenggara pemilu dan seluruh pasangan calon,” kata Wiku.

BACA JUGA:
Sambangi Sirkuit Formula E Ancol, Presiden Jokowi: Formula E Ajang Tontonan Masa Depan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More