Dinilai Arogan Karena Bentak Peserta Dialog, Ini Penjelasan Bupati Matim
“Tidak benar saya sedang memberi pengarahan, tetapi saya sedang memberi kata sambutan. Karena secara protokoler tidak dibenarkan orang memotong kata sambutan yang sedang berlangsung,” katanya.
Apalagi ini ada utusan dari pusat yang hadir secara langsung untuk berdiskusi dan mendengar masukan dari Pemda dan masyarakat setempat.
“Tim protokoler juga sudah memberikan informasi kepada tamu yang hadir bahwa ada sesi dialog,” lanjut Bupati Agas.
Lebih lanjut bupati mengungkapkan bahwa hampir semua warga yang diundang, termasuk tokoh adat sudah sepakat untuk menyampaikan segala persoalan mereka pada sesi dialog.
Adapun warga yang ngotot menginterupsi pembicaraannya saat itu, sudah diingatkan oleh tim protokoler untuk mengajukan keberatannya pada sesi berikutnya yakni sesi dialog.
“Namun rupanya sama sekali dia tidak mengindahkannya. Tidak secara langsung dia tidak menghormati para tamu dari pusat yang datang secara langsung pada acara tersebut,” terangnya.
Penyerahan Tanah
Dalam kesempatan itu, bupati juga menjelaskan bahwa tanah yang akan digunakan untuk membangun rest area tersebut adalah tanah yang diserahkan sendiri oleh tokoh-tokoh adat setempat kepada pemerintah.