Digerus Tambang, Ribuan Petani Sawah Satar Walang Terancam Krisis Pangan (2)

Tahun 2021

Aktivitas pertambangan di lokasi yang sama terus berlangsung kendati masyarakat Compang Longgo menolak.  Aktifitas 2 perusahaan tersebut menimbulkan  kerugian bagi warga setempat. Ratusan hektar lahan persawahan mereka ketiadaan pasokan air. Hanya dikerjakan setahun sekali, itupun mengharapkan air hujan. Air tidak lagi mengalir ke Bendungan Wae Cebong tetapi mengalir ke DAS baru yang terjadi akibat aktivitas pertambangan tersebut.  Persoalan ini pun telah disampaikan pada masa reses DPRD dan Musrenbang tahun 2021, namun tidak ada hasil.

Digerus Tambang, Ribuan Petani Sawah Satar Walang Terancam Krisis Pangan (2)
Aktivis PMKRI Cabang Ruteng, PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo bersama ratusan warga Desa Compang Longgo saat aksi unjuk rasa di Kantor Bupati & Kantor DPRD Mabar, Selasa (17/5/2022). Foto : Dok.PMKRI Ruteng

 

Pada Juni 2021 terjadi permasalahan hukum, yaitu lapor-melapor antara masyarakat dan pemilik perusahaan Kelompok Handel Berseri. Akan tetapi, laporan tersebut diduga sengaja didiamkan dan tidak mendapatkan solusi perbaikan Bendungan Wae Cebong
secara permanen.

BACA JUGA:
Artis Maudy Ayunda Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia 2022
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More