Digerus Tambang, Ribuan Petani Sawah Satar Walang Terancam Krisis Pangan (2)

Digerus Tambang, Ribuan Petani Sawah Satar Walang Terancam Krisis Pangan (2)
Aktivis PMKRI Cabang Ruteng, PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo bersama ratusan warga Desa Compang Longgo saat aksi unjuk rasa di Kantor Bupati & Kantor DPRD Mabar, Selasa (17/5/2022). Foto : Dok.PMKRI Ruteng

 

LABUAN BAJO | Pojokbebas.com | Perjuangan masyarakat Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo menolakan aktifitas perusahaan tambangan galian C bukan baru dilakukan hari ini. Sejak tahun 2018 silam mereka tegas menolak karena berdampak buruk terhadap lahan persawahan mereka sebagai sumber mata pencaharian utama. Penolakan mereka tidak hanya  lisan tetapi juga melalui surat berulang kali. Simak kronologi perjuangan mereka.
Tahun 2018

Pada  22 Oktober 2018, sebanyak 35 warga Desa Compang Longgo bersurat kepada Pemdes Compang Longgo. Melalui surat itu, mereka menolak perpanjangan IUPOP perusahaan Kelompok Handel Berubah dan perusahaan Kelompok Handel Berseri. Mereka menolak aktifitas dua perusahaan tersebut karena dilakukan di dekat  bantalan bronjong dan bendungan Wae Cebong (fasilitas umum).

BACA JUGA:
Jumat Kramat, Relawan Prabowo Kerahkan 10 Ribu Amici Curiae ke MK
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More