Difabel Vs Hoaks yang Membludak

Oleh Tanti Maria (Anggota Jurnalis Warga Pena Inklusi dan Anggota Forsadika)

Kemudahan-kemudahan ini, jika tidak diimbangi dengan opini tandingan dan penguatan kapasitas terhadap para pengguna smart phone, maka tidak menutup kemungkinan ruang-ruang digital akan menjadi sarang sekaligus jalan tol beredarnya berita-berita hoaks yang membludak. Hal ini diperparah dengan budaya literasi instan yang sedang digandrungi oleh masyarakat umum saat ini.

Bagi penulis, hal yang paling mengkuatirkan dalam kaitan dengan menjamurnya berita-berita hoaks adalah kelompok rentan terutama difabel. Keterbatasan fisik dan kesulitan mengakses informasi yang bermutu dan berimbang akan menjadi momok yang menakutkan.

Keterbatasan dalam mengakses informasi yang bermutu dan berimbang, memaksa kelompok rentan seperti difabel hanya mampu menerima informasi-informasi lepas yang beredar dari mulut ke mulut. Keterbatasan yang dimiliki kelompok rentan (difabel), memaksa mereka untuk percaya saja pada setiap informasi yang beredar tanpa ada kemampuan lebih untuk menyaring atau mengecek kebenaran terlebih dahulu.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More