Diduga Pro Barat, Keponakan Ayatollah Khamenei Ditangkap Pasukan Keamanan Iran
Farideh Moradkhani adalah putri ulama Syiah, Ali Tehrani, yang telah membawa keluarganya ke pengasingan di Irak pada tahun 1985. Ali Tehrani memprotes eksekusi massal di Iran setelah perang Iran-Irak tahun 1980-an.
Dia kembali ke Iran pada 1995 di mana dia menjalani hukuman penjara selama 20 tahun atas tuduhan berkolaborasi dengan Baghdad selama perang 1980-1988.
Farideh Moradkhani adalah Badri Hosseini Khamenei. Keberadaan Badri Hosseini tak diketahui, namun pada awal 1990-an, agen Kementerian Intelijen Iran dilaporkan menculiknya. Baca juga: Shin Bet Bongkar Jaringan Mata-Mata Iran, 5 Agen Ditangkap
Di negaranya, Farideh Moradkhani dikenal karena aktivitasnya menentang hukuman mati. Dia juga mengampanyekan kebebasan sipil di negara di mana pamannya Ayatollah Ali Khamenei, menjadi penguasa de facto.
Di media sosial, Farideh memperkenalkan dirinya sebagai insinyur listrik dan aktivis hak asasi manusia (HAM) di Instagram. Dia mecurahkan pandangannya tentang tahanan politik di Iran.
Sumber oposisi Iran di pengasingan mengatakan kepada The Telegraph bahwa penangkapan Farideh Moradkhani mungkin didasarkan pada pernyataan yang dia buat Oktober lalu selama acara online, di mana dia memuji mantan bangsawan Iran, pro barat yang digulingkan dalam revolusi 1979.