Diduga Mark Up Anggaran BPNT, Kepala Dinas Sosial Didesak Segera Dicopot

RUTENG, Pojokbebas.com -Aliansi Pergerakan Mahasiswa Manggarai bersama Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Manggarai Timur (PMM-Gempar Matim) mendesak Bupati Manggarai agar segera copot Kepala Dinas Sosial karena diduga mark up anggaran bantuan pangan non-tunai (BPNT).

Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan kantor Dinas Sosial dan Bupati Manggarai pada Senin, 31 Mei 2021 itu PMM-Gempar Matim menyampaikan tuntutan mereka.

Dari hasil investigasi dan wawancara, PMM-Gempar Matim menemukan adanya indikasi manipulasi dalam program bantuan tersebut. Misalnya, terkait harga serta rendahnya kualitas pangan bantuan pangan non-tunai yang diterima keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Reok.

“Beberapa keluarga penerima manfaat di Kecamatan Reok telah kami wawancarai dan rata-rata mereka menerima bansos pangan berupa telur 1 rak dan beras 10 Kg. Jika dirupiahkan (telur dan beras), mereka hanya menerima Rp 150.000 per KPM,” ujar Zulfikar, seperti diberitakan Matanews, Senin (31/05).

Karena itu, lanjut Zulfikar, pihaknya menilai hal itu bertentangan dengan pedoman umum BPNT yang seharusnya KPM menerima Rp 200.000 per Keluarga penerima. PMM-Gempar Matim menyebut E-Warung tidak menyediakan beras berkualitas premium melainkan beras biasa.

BACA JUGA:
Tiga Kelompok Tani di Dusun Tureng Panen Padi dalam Keterbatasan Sarana dan Prasarana
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More