Dibutakan Kekuasaan

Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero, tinggal di Labuan Bajo

Ringkasnya, dalam periode awal Pemerintahannya, Presiden Jokowi memberi kesan positif bagi para pendukungnya. Kesan baik tentang Jokowi pun mendapat atensi dari beberapa akademisi dan aktivis yang selanjutnya mendukung Jokowi dengan masuk ke dalam kabinetnya, ataumenjadi staf khusus, misalnya.Kesan baik itu pula yang membuatnya memperoleh kepercayaan rakyat dengan terpilih kembali memimpin Indonesia di Periode kedua.

 

Akhir yang menggeramkan

Seiring perjalanan waktu, Presiden Jokowi, yang dahulunya menjadi pemimpin idaman rakyat, mulai berubah.Tanda-tanda yang membalikkan semua kesan baik tentang Jokowi sebagai pemimpin yang berjiwa reformis mulai pelan-pelan ditinggalkannya sendiri di awal Periode kedua.

Tanda-tanda itu dapat dibaca dalam beberapa peristiwa.Di sini saya hanya menyebut beberapa di antaranya: Pertama,Presiden Jokowi merangkul partai-partai, yang sebelumnya sangat kritis terhadap kebijakan dan programnya.Alhasil, tak ada lagi partai yang beroposisi. Dalam bahasa Ignas Kleden, oposisi yang dilembagakan, praktis, tidak ada lagi. Dengan demikianharapan ditumpukan pada kebaikan Presiden Jokowi dan lingkungannya semata, yang tidak mungkin salah dalam membuat kebijakan dan menjalankan program-programnya, dan tidak mungkin pula menyelewengkan kekuasaannya.

BACA JUGA:
Tradisi Pendidikan dan Karakter Anak Dalam Kearifan Lokal Kedang
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More